Ada cerita menarik dari banyak paroki yang sudah menggunakan program ini. Paroki-paroki yang telah selesai mensensus dan mengupdate data umat ke dalam program ini, mengaku kehilangan banyak umat, ternyata setelah diselidiki, selama ini data mereka tidak akurat, banyak umat yang sudah keluar / pindah paroki, tapi masih tercatat dalam data umat di paroki.
Sebagai contoh : Salah satu paroki di Bekasi sebelum melakukan update data dengan program ini, terdapat 11.000 umat, setelah pakai program ini menjadi 7.400 umat saja. Kemana yang 3.600 umat ?
Suatu dilema besar jika pelaporan dari masing-masing basis organisasi terkecil dalam gereja, yaitu lingkungan / rukun tidak melakukan pendataan KK dan umatnya secara akurat. Bayangkan jika semua data pada gereja Katolik di Indonesia dilaporkan secara random / kira-kira / ikut data tahun lalu saja.
Peduli akan pendataan umat di paroki Anda ?